Tuesday, October 14, 2008

"Keselamatan seorang hamba Allah ala Rosululloh Muhammad SAW"

Rosullullah Muhammad SAW berikan resep terhadap ummatnya bahwa keselamatan seorang hamba ada sepuluh perkara.Lima perkara dialami manusia di dunia dan lima lagi kelak dialami di akherat.

A) 5 perkara sebagai tolok ukur keselamatan seorang hamba Allah di dunia.

"Al-Ilmu"
Sebagai hamba Allah tercipta dari tanah dan dijadikan Kholifah dibumi,kelak akan kembali ke bumi dan dari bumi pula Manusia sebagai kholifah dimuka bumi akan di bangkitkan dan secara personil akan di mintai pertanggungan jawab dimuka Sang Penciptanya kelak.Oleh karenanya Allah utuskan beberapa RosulNya sebagai bukti bahwa Dia Yg Maha Suci lagi segalanya,turunkan aturan-aturan langsung untuk di jalankan oleh Manusia itu sendiri dengan perintan yg dibawa Rosul tersbut sebagai "Assyaari' ",sebagai Utusan yg membawa Syari'at.Dan personil Manusia dituntut mengetahui aturan-aturan yg dibawa oleh Rosulnya sebgai perintah-perintah jalani kewajibannya terhadap Sang Kholiknya ataupun terhadap sesama mahluk(yg berakal ataupun tidak berakal).

"Al 'Ibaadah"


Saturday, August 30, 2008

"Arti Sebuah INTROSPEKSI"


Dengan terwujudnya blog ini,penulis hanyalah ingin luangkan sedikit waktu untuk menegur diri sendiri dengan tulisannya dan berharap bermanfa'at bagi sesama,sebagai seorang hamba Allah yag kelak akan menghadapnya,betapa pentingnya membudayakan"MUKHASABAH"terhadap diri sendiri dengan utarakan banyak pertanya'an dalam hati untuk merobah tatanan diri yg berarti bagi perjalanan kehidupan di dunia ini yg ada hubungannya dg kehidupan di akherat kelak.Oleh karenanya dlm title blog penulis tuliskan sebuah kata hikmah yg terucap dari hamba Allah,yg telah di beri kelebihan olehNYA hati yg suci pancarkan Nur Ilahiyyah.Beliau adalah Syeh Abi Madyan,salah seorang murid Syeh Abdul Qodir Al Jaelany berkata dengan kata hikmahnya peringatkan kita semua tentang pentingnya sebuah introspeksi "BIL MUKHASABAH YASILUL 'ABDU ILAA DAROJATIL MUROQOBAH",dengan mawas diri seorang hamba dapat mencapai derajat kedekatan.Kedekatan terhadap Sang Kholiq Yang Maha Segalanya.Dan diri kita hanyalah mahluknya yg dloif dengan tanpa memandang status sosial yg ada,tiada punya kekuatan atas segala sesuatu yg kita jalani tanpa ada campur tangan dariNYA,yg kita telah tay bahwa Allah fa'aalul lima yuriid.Adakah kita telah penuhi tanggung jawab kita sebagai mahluk Allah SWT,untuk diri kita kelak sa'at menghadap? Tanggung jawab diri sendiri sebagai pengembala anggota badan dan hati ataupun terhadap sesama hamba dengan status diri kita sendiri? Terasa diri kita tak kan dapat pungkiri bahwa kita tak dapat penuhi tanggung jawab untuk menghadap di sisi Allah pada waktu pengadilan di gelar olehNYA Yg Maha Adil,dan anggota badan kita sendiri yg akan bicara,karena KeagunganNYA,atas kesaksian di sisiNYA.Tiada hari dan dengan status diri kita yg ada di tengah masyarakat terhadap sesama hamba,kita telah ciptakan dosa yg tak terasa.Sebagai orangtua terhadap anak karena sepelekan pendidikan Agamanya dan tak kenalkan akan tentang Ke-Esa'an Tuhannya,sebagai pemimpin tak dapat benahi kemungkaran yg dipimpinnya dalam kapasitas keluarga suami terhadap istri dan anak,dan juga dalam kapasitas jabatan di tengah masyarakat(tingkat RT,Desa,Kabupaten,propinsi bahkan Negara.Dan dengan ucapan hikmah tersebut di ataslah kita dapat melihat kekurangan diri,serta berlomba-lomba membenahi apa kekurangan kita dalam hal ubudiyyah(tanggung jawab terhadap Sang Kholik jalani 5 Rukun Islam) ataupun hal bermu'amalah(sesuatu yg berhubungan dengan sesama jalani yg benar sesuai Sunnatullah dan Sunnaturosuulih),juga benahi hidup untuk bersama dalam kapasitas posisi kita terhadap sesama sebagai orang tua,anak,anak didik,pemimpin,rakyat,tetangga,sahabat dan yg lainnya.Merenungi dan meneliti bahwa diri kita memimpin anggota yg telah di berikan utuh dan berfungsi sebagai nikmat dari Allah,serasa kita tak mampu mensyukurinya.